Halaman

Selasa, 05 Maret 2013

managemen airway, breathing and circulation


Manajemen Airway, Breathing dan Circulation

Pengertian : Tindakan yang dilakukan untuk membebaskan jalan napas. 
Tujuan : Membebaskan jalan napas untuk menjamin jalan masuknya udara ke paru secara normal sehingga menjamin kecukupan oksigenase tubuh.
Pertama kali yang harus kita lakukan adalah :
Pemeriksaan Jalan Napas dengan metode (Look, Listen, Feel)
Look    : Lihat gerakan nafas ada atau tidak
Listen  : Dengarkan ada atau tidak suara nafas tambahan yang keluar
Feel      : Rasakan adanya aliran udara atau nafas yang keluar melalui mulut atau hidung.
Cara pemeriksaan Look-Listen-Feel  Cara ini dilakukan untuk memeriksa jalan nafas dan pernafasan.
Jenis-jenis suara nafas tambahan disebabkan karena hambatan sebagian jalan nafas :
A. Snoring : suara seperti ngorok, kondisi ini menandakan adanya kebuntuan jalan napas bagian atas oleh benda padat, jika terdengar suara ini maka lakukanlah pengecekan langsung dengan cara cross-finger untuk membuka mulut (menggunakan 2 jari, yaitu ibu jari dan jari telunjuk tangan yang digunakan untuk chin lift tadi, ibu jari mendorong rahang atas ke atas, telunjuk menekan rahang bawah ke bawah). Lihatlah apakah ada benda yang menyangkut di tenggorokan korban (eg: gigi palsu dll). Pindahkan benda tersebut
Tindakan Cross-Finger
B. Gargling : suara seperti berkumur, kondisi ini terjadi karena ada kebuntuan yang disebabkan oleh cairan (eg: darah), maka lakukanlah cross-finger(seperti di atas), lalu lakukanlah finger-sweep (sesuai namanya, menggunakan 2 jari yang sudah dibalut dengan kain untuk “menyapu” rongga mulut dari cairan-cairan).
Tindakan Finger Sweep
C.Crowing : suara dengan nada tinggi, biasanya disebakan karena pembengkakan (edema) pada trakea, untuk pertolongan pertama tetap lakukan maneuver head tilt and chin lift atau jaw thrust saja.
Bila pemeriksaan yang sudah kita lakukan seperti keterangan di atas dan kita menemukan adanya sumbatan pada jalan nafas langkah atau tindakan selanjutnya yang harus kita lakukan adalah membuka jalan nafas tersebut dengan berbagai macam metode di antaranya adalah :
1.  Head Tilt maneuver (tindakan menekan dahi)
2. Chin Lift maneuver (tindakan mengangkat dagu)
3. Jaw thrust maneuver (tindakan mengangkat sudut rahang bawah)
perlu di ingat!! Ingat! Pada pasien dengan dugaan cedera leher dan kepala, hanya dilakukan maneuver jaw thrust dengan hati-hati dan mencegah gerakan leher yang berlebihan yang  memungkinkan terjadinya cidera servikal yang lebih berat.
1.  Head Tilt maneuver (tindakan menekan dahi)
Dilakukan bila jalan nafas tertutup oleh lidah pasien, Ingat! Tidak boleh dilakukan pada pasien dugaan fraktur servikal.

Caranya : letakkan satu telapak tangan di dahi pasien dan tekan ke bawah sehingga kepala menjadi tengadah dan penyangga leher tegang dan lidahpun terangkat ke depan.
2. Chin Lift Manuver (Tindakan mengangkat dagu)
Dilakukan dengan maksud mengangkat otot pangkal lidah ke depan

Caranya : gunakan jari tengah dan telunjuk untuk memegang tulang dagu pasien kemudian angkat.
3. Jaw thrust maneuver (Tindakan mengangkat sudut rahang bawah)
Tindakan ini dilakukan untuk menghindari adanya cedera lebih lanjut pada tulang belakang bagian leher pasien.

Caranya : dorong sudut rahang kiri dan kanan ke arah depan sehingga barisan gigi bawah berada di depan barisan gigi atas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar